Pages

Thursday 9 November 2023

Purgatory atau Api Penyucian

 

 (sumber)

Kalian yang katholik (atau bukan katholik juga kalo mau jawab boleh sih), percaya gak sama purgatory, atau Api Penyucian? Ini entah karna sugesti, atau gimana ya? Cuma aku sebagai katholik yang kurang teredukasi ini, aku baru tau ada api penyucian atau purgatory ini, pas aku masih SMA kelas 3, sedangkan aku mendapatkan pengalaman yang akan aku ceritakan itu beberapa pas aku diumur 13 – 16 tahun.

 


Jadi pengalaman aku kehilangan orang terdekatku itu udah lumayan lah ya. Dari mulai temen, temen masa kecil, guru favorite ku, bapak (pernah deket pas kecil), dan simbah kakungku yang sangat deket sama aku. Dan aku nggak tau apakah yang aku alami ini real, bisa dijelaskan secara spiritualism, atau dijelaskan secara psikologi, atau bahkan bisa dijelaskan secara ilmiah ya. Mungkin kalian bisa kasi masukan atau opini kalian di kolom komentar.

 

Pengalaman pertamaku ditinggal temen yang “s” word. Kita satu gereja, dan aku udah tau dia depresi dari lama banget, dan dia pun curhatnya sama aku. Dan ya aku memang temen curhatnya dia, cuma kita nggak yang sedeket itu juga, bener-bener temen spesialis curhat aja. And I know she’s been dealing with depression for years before she takes her own life. Pas akhirnya dia buat keputusan itu, tentu aku sedih dan sedikit marah, yang mana sekarang aku sadar bahwa marah sama dia itu sama aja aku egois, karna dia yang rasain, dia yang dealing with her thoughts, with her “ddemon” everyday, I have never fully understand about whats in her head.

 

Malam di mana aku tau dia meninggal itu aku nangis dan berdoa semoga dia ada di tempat yang tenang, dan sebagai orang katholik aku berdoa Rosario untuk dia. Fastforward sampai 2 tahun setelah dia meninggal, pas itu aku masih SMK kelas 2,  aku inget banget, itu aku tidur agak cepet jam 8 malem. Dan saat tidur aku mimpi, aku tiduran di taman bareng sama temenku yang udah meninggal ini. Aku nggak bisa liat dia, dan aku tau dia juga sedang enggak ngeliatin aku, tapi kita berdua lagi dengerin lagu pakai heatset yang sama, kalian tau kan, headset kabel yang aku dengerin pakai telinga kiri, dia dengerin pakai telinga kanan. Dan kita nggak saling ngobrol, it feels peacefull, and we just chill and enjoying each other company, and that just it. Tapi sampai sekarang mimpi itu masih keinget, dan juga mimpi-mimpi yang akan aku certain lainnya itu aku masih bisa inget sampai sekarang. Dan kenapa aku bring up this? Karna aku inget ada beberapa orang, yang mereka adalah spiritualist, yang bilang kalau mimpimu keingetan terus sampai waktu yang lama, itu brati bukan mimpi. Karna mimpi itu cuma bunga tidur, yang harusnya kamu bisa lupa dengan cepat. Tapi kalau mimpi itu tertanam di memori kamu, bahkan sampai bertahun-tahun, itu brati memang alam spiritual kamu beneran pernah mengalami itu. Dan pas aku denger penjelasan itu it kinda make sense, you know?

 

 

(sumber)

Pengalaman kedua aku itu sama guru favorit aku. Setelah dia meninggal (karna penyakit), aku minta sama Tuhan untuk di kasi mimpi tentang dia, karna aku kangen gitu pengen ketemu. Ini maksudnya mimpi tuh bunga tidur ya, bukan yang ketemu di alam spiritual gitu, pure pengen liat mukanya lagi aja. Setelah bertahun-tahun setelah beliau meninggal, aku sama sekali nggak dimimpiin oleh beliau. Sampai akhirnya aku mau masuk SMK, tiba-tiba aku mimpi tentang beliau dan di dalam mimpi itu, beliau berkegiatan seperti biasa saat mengajar, cuma yang dia ajar cuma aku aja, dalam satu kelas itu cuma kita berdua. Diakhir pelajaran, dia pamit, dan bilang nggak akan datang lagi, terus aku denger lonceng kelasku bunyi, dan beliau keluar lewat pintu kelas. Di dalam mimpi itu, ya aku masih SMP, dan nggak ada perasaan kalau beliau sudah meninggal, di dalam mimpi itu ya aku sedang belaajar aja di kelas. Pas aku bangun dari mimpi, aku baru ngeh kalau itu adalah acara pamit guruku untuk aku. Dari beliau meninggal, sampai aku mimpi tentang beliau adalah 2 tahun. I would bring this gap later ya.

 

 

(sumber)

Terus waktu aku SMK kelas 3, seminggu sebelum aku UAS, Simbah Kakungku meninggal. Dan ini beneran bikin aku shock, sampe ketahap dimana aku bengong itu mikir aku udah nggak pengen ngapa-ngapain lagi di dunia ini, kalau aku masih hidup aku akan hidup sekedaarnya aja. Kayak kosong gituloh hidup rasanya. Karna aku hidup tuh sebenernya kaya, apa-apa pengen nyenengin beliau. Pulang sekolah, liat grobak tukang jualan tempura, keinget Simbah Kakung di rumah, pasti seneng kalau dibawain tempura. Liat orang jualan bakso, pengen bawain bakso buat Simbah Kakung. Liat orang jualan singkong goreng, aku juga pasti beli karna tau Mbah Kakung suka. Aku hidup juga selama itu selalu rawat Mbah Kakung. Karna beliau ada asma, jadi sering nyariin obat waktu beliau asmanya kumat, obatin beliau pas alergi ikan, pijetin beliau. I mean, my life was always been to serve him (happily), so when hes gone, I was kinda nervous about what im gonna do. Tapi tenang aja, sekarang I can kinda see why God take him when I was 17.

 

Seperti dua cerita dia atas, setiap malam aku selalu berdoa untuk dimimpiin Mbah Kakung. Tapi sampai aku lulus aku belom mimpi Mbah Kakung. Sampai aku merasa, apa karna aku kurang mikirin Mbah Kakung makanya aku nggak mimpiin beliau? Tapi Mbak Lona (kakakku) juga bilang dia gak dimimpiin Mbah Kakung. Dan kita berdua itu sayang sama Mbah kakung, nggak mungkin kita gak mikirin beliau setiap saat. Logikanya, dengan mikirin beliau sebanyak itu, harusnya bisa kebawa mimpi nggak sih? Dan itu selama betahun-tahun aku sama sekali nggak pernah mimpiin beliau. Tapi sampai akhirnya aku merantau, dan pas aku resign dari kantor pertamaku di Cikarang, aku tiba-tiba aja mimpi tentang Simbah Kakung. Di mimpiku itu, Mbah Kakung minta diajak jalan-jalan ke jembatan UGM, waktu itu masih ada Pembangunan gitu deh, dan disitu banyak warga yang sore-sore ngeliatin alat-alat berat, dan tukang yang lagi ngebangun. Di mimpi itu aku cuma boncengin Mbah kakung, terus pas sampai di jembatan UGM, Mbah Kakung nanyain gimana kabarku, dan aku sekarang kerja di mana, pokoknya catch up sama kehidupanku lah. Dan ini aku certain ke Mbak Lona, dan Mbak Lona sampai sekarang belum pernah dimimpiin Mbah Kakung, mungkin karna Mbak Lona masih di Jogja sedangkan aku kerja jauh? I don’t know.

 

Cerita-cerita diatas adalah cerita harmless tentang orang-orang baik di dalam hidupku, yang udah dipanggil Tuhan terlebih dahulu. Dan yang mau aku certain selanjutnya adalah tentang adik kelasku yang aku lumayan deket sama dia, kita memang baru kenal sebentar, tapi kita langsung deket sampe ketahap ejek-ejekan, dan karna kita sama-sama katholik, walau kita beda kelas, tapi kelas agamanya barengan, dan kita sering tag-tagan kursi. Jadi ya memang udah dekat. Dan aku juga pernah certain ini di post aku  yang dulu, bisa kalian cari sendiri ya…

 

Jadi dulu adik kelasku ini adalah korban kecelakaan, dan dia meninggal di tempat. Beda dengan pengalamanku sebelumnya, yang aku minta dimimpiin tapi malah nggak dapet mimpi tentang mereka. Ini malah beberapa minggu setelah adik kelasku meninggal, aku mimpiin dia. Tapi beda dengan yang lain, di mana aku memimpikan mereka di tempat yang tenang, atau aku sama sekali nggak merasa ada urgency ketakutan gitu. Pas aku mimpiin tentang adik kelasku ini aku mimpi waktu itu aku di kuburan, dan ada salah satu kuburan yang terbuka, dan itu di dalemnya adalah adik klasku, tapi penampakkannya sudah sangat tua. Dan aku tanya “kamu di mana?”, dia jawab “aku nggak tau mbak, gelap, sakit, tolongin”. Walaupun dimimpi itu, adik kelasku nggak berwujud seperti dia yang biasanya, tapi aku tau itu adalah adik kelasku. Dan aku berusaha meraih tangannya, cuma kaya nggak dapet-dapet terus, aku berusaha sekuat tenaga. Dan bahkan setelah aku bangun dari mimpiku, aku keringetan dan gemeteran, almost felt like panic attack.

 

Paginya aku cek di page facebook dia, dan aku liat ada kakaknya, dan temennya yang cerita kalau mereka juga dimimpiin adek kelasku itu, dan setelah itu, aku doain dia dengan berdoa Rosario dan Novena 3 Salam Maria sebaanyak 9 hari, berturut-turut di hari yang sama. Kalian yang katholik pasti tau tentang ini.

 

Dan beberapa tahun lalu, aku agak penasaran sama fenomena ini, dan akhrinya aku tau bahwa ada yang Namanya purgatory atau api penyucian ini. Aneh kan? Sebagai seorang katholik yang sering ke gereja, menghabiskan masa remaja di gereja, tapi aku nggak tau tentang ini? Aneh gak sih?

 

Terus aku nggak tau kenapa, aku merasa bahwa gap antara orang-orang terkasihku meninggal ini dengan saat aku mimpi tentang mereka itu, adalah di mana mereka sedang menjalani purgatory, di mana saat-saat mereka menjalani masa “hukuman”. Karna aku sering minta Tuhan untuk mimpiin mereka, tapi mereka baru “datang” ke mimpi aku bertahun-tahun setelahnya. Sedangkan untuk adik kelasku, I think he really needs my prayers, like he needs a lot of people’s help, because I’ve heard that the place he passed away is "tempat pesugihan” idk, and Idk if i believe in that or not. Intinya untuk adik kelasku itu, dia bener-bener butuh bantuan. Dan yang lainnya menurutku, mereka hanya butuh waktu aja untuk ada di api penyucian itu.

 

Terus setahun lalu, Bapakku meninggal, aku nggak dimimpiin sampai hari ini. Cuma ada beberapa hari, di mana aku merasa theres something that told me to pray for him. I said no to that voice, I want him to suffer just like how I suffer back then. Idk, that just what I prefer. I think that’s it. I don’t want him to go to “a better place” that soon, and even if he does, I don’t want him to get there, because of my prayer. I know im petty, but what he did was a total phycopath moves on me and my mother, my sister, my entire live. I really hope that he rot in hell.

 

O god, I have never talk this much in this blog. I really hopes this much nonsense worth a peaceful heart. Amen.

 

Have a lucky day!

Tuesday 29 August 2023

My Updated “about her”

Hi it’s me again! Sancca, or you can call me whatever you would like. Aku akhirnya update lagi about me ini, karna about me terakhir itu SEBELAS TAHUN YANG LALU ._. like I was 17, it was really a long time ago.

 

I have 2 blogs, the other one is talking about make up, and skin care, I review stuff in there, maybe you would like to take a look, the permission is yours.

THE BOLD LIPS

Dan disini aku nulis random stuff I think. Aku suka buku, film, therapy, family, observing people. Aku udah suka nulis sejak kecil, kayanya malah sejak bisa baca tulis, I really like to read books, jalan-jalan, dandan, going on dates with my friends or with my partner (if I have one)

 

There’s gonna be a lot of grammatical error in my writings, because fuck this language! *sunglasses emoji*. Aku kadang lebih suka nulis pakai Bahasa inggris karna aku bisa memisahkan perasaanku dari diriku sendiri, biar terkesan kaya bercerita dari poin of view orang ketiga, like I don’t get through this, it’s her, she’s going through this. Me? I’m fine. You get my point.

 

Aku suka banget suruh temen-temenku untuk nulis blog, untuk journaling, karna aku merasakan banyak banget manfaat dari menulis, dan journaling. Menurutku, kamu akan sangat berterima kasih saat kamu membaca ulang tulisan-tulisan yang kamu tulis saat kamu lebih muda. Kaya aku bisa tracking my emotion, masalah-masalah yang udah aku lampaui dimasa lalu, dan aku masih bisa bertahan.

 

Aku aktif di sosmed, kalian bisa temui aku di twitter, ig, dan kadang tiktok. Quick TMI, aku lagi mencoba lepas dari tiktok, karna jujur tiktok tuh menyita banyak waktu banget T.T, dan aku jadi punya attention span yang pendek banget, jadi susah buat baca buku, doakan aku terus yaa, huhuhu.

Sampai sini aja ya aku mengenalkan diriku, kalian sangat welcome untuk follow dan engage disana sama aku. See you in every platform im in!

 

Hope we could catch up in there:

 

Twitter: @ccacon

Instagram: @sanccaconcalves

Youtube (maybe??): sanccaconcalves

Monday 28 August 2023

Covert Narcissist Mom

She’s the best mother you will ever have if you’re an infant. But as soon as you have your own personality, your own friends, she’ll treat you like you just betrayed her. I see how everyone has a mother, and I have this emotional baggage who’s make me feel like walking on the edge.

 

You love her and mourn her life, because you know it’s hard for a single mom to live in our society. I know her struggles, but I also wish she could be a mom a bit more, so I don’t have to grow up faster. I wish she knows how to comfort me, and not the other way around.

 

I wish I have somebody I can rely on, and just be a kid when I was a kid. Now I'm an adult and I don’t know how to function

Thursday 2 March 2023

Okay

Okay, so the big question is, am I really love him, or am I just obsessed and having “bad” attachment with him? Because wtf, I don’t want to see him anymore, but at the same time, I need his validation. It’s not healthy right? I said something like this because I haven’t see my therapist for at least in three months.

 

I knew the answear, it’s just that sometimes, I miss him, really.

 

No. no, I think I miss the projected version of him, not the real him. Ahh, good talk, byeee.

 

(what is this post???)

Tuesday 18 October 2022

She was Just a Kid.

She was only five, when she knows the man in her life who used to love her, protect her and adore her, left her for another girl.

She was only seven when she knows she has to parent her mother.

She was only ten when she knows shes the emotional dumpster for her mother.

She was only eleven when she knows she needs to achieve something in order to be loved.

She was only twelve when she knows she’ll never be someone’s number one. She constantly putting everyone before her.

She was only thirteen when she knows she needs to be okay to be alone.

She was only fifteen when she believed she don’t deserve to be loved.

She was only eighteen when she knows shes alone in this life, she has no one to depend on.

She was only nineteen when she tried her best to fill the void in her chest.

She was only twenty when she put too much alcohol in her stomach just to calm the demon in her brain.

She was only twenty-two when she learns to minimize her feeling.

She was only twenty-five when she can't even feel feeling

 

Now shes twenty-seven and she has never been a kid in her life.

I do really hope she can cope her feeling safely. She deserves a good life. And shes still learning to receive love. I know God give her, her best live waiting for her.